LAMSELNEWS.COM, Jakarta - Penjabat
(Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni mengatakan, Indonesia tengah
menyiapkan Indonesia Emas pada Tahun 2045 mendatang. Menurutnya, pemuda akan
menjadi aset penting dalam mencapai cita-cita besar tersebut.
“Pemuda-pemuda kita ini adalah aset penting yang nanti
melanjutkan upaya-upaya menyongsong Indonesia Emas 2045. Maka membuka seluasnya
kesempatan para pemuda untuk berkontribusi bagi pembangunan adalah tugas kita
bersama,” kata Fatoni saat hadir pada malam puncak Hari Sumpah Pemuda di Taman
Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (28/10/2024).
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Sumatera Utara (Sumut) terus menghadirkan program-program agar para pemuda
Sumut dapat berdaya saing dan berkapasitas. Adapun program yang dilakukan mulai
dari meningkatkan kompetensi pemuda hingga memberikan pendidikan yang baik
serta berkualitas.
“Pemprov Sumut terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas
para pemuda kita, ini yang selalu saya dorong. Saya senang sekali melihat para
pemuda masih banyak yang berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia,
khususnya Sumut,” kata Fatoni.
Selain itu, Fatoni mengatakan sumpah pemuda merupakan
momentum untuk mengingat peran pemuda yang sangat besar bagi kemerdekaan
Indonesia pada masa lalu. Sumpah pemuda merupakan tonggak meneguhkan kesatuan
dan persatuan bangsa Indonesia.
“Maka kami ajak para pemuda untuk terus menjaga keutuhan
bangsa Indonesia, khususnya Sumut. Kita lihat keberagaman yang terjaga, kita
bangga persatuan dan kesatuan terus terjaga meski di Sumut itu beragam,” ucap
Fatoni.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno yang mewakili Presiden
Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengatakan, pemerintah sangat
memperhatikan dan memberikan dukungan bagi pembangunan serta penguatan pemuda
Indonesia. Selain itu, dimasa depan banyak tantangan yang membutuhkan peran
penting pemuda.
“Kita butuh persatuan lebih kokoh, karena tantangan makin
sulit, ada perang, geolikutik, krisis iklim kemudian diikuti krisis pangan yang
membutuhkan persatuan. Semua itu menuntut keterlibatan para pemuda, saya yakin
dukungan pemerintah semakin kuat pada pengembangan pemuda kita ke depan diberbagai
bidang,” kata Pratikno. (*)


