
Disinformasi dan Tuduhan Sepihak! Elemen Lamsel Ini Tolak Provokasi dari Luar: Jangan Asbun Tanpa Data!
LAMSELNEWS.COM, KALIANDA – Gelombang kritik dari sejumlah
organisasi luar daerah terhadap Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menuai
respons tegas dari elemen masyarakat setempat. Mereka menilai kritik-kritik
tersebut tidak berdasar dan justru berpotensi menimbulkan disinformasi serta
kegaduhan di tengah upaya percepatan pembangunan daerah.
Wakil Ketua Aliansi Kearifan
Lokal Lampung (AKLI), Marno, menyampaikan bahwa sejumlah kritik yang
dilontarkan oleh organisasi dari luar Lampung Selatan seringkali tidak
berlandaskan fakta dan data yang akurat.
Menurutnya, hal ini tidak hanya
menyesatkan opini publik, tapi juga mencederai semangat gotong royong yang
selama ini dijaga masyarakat Lampung Selatan.
“Kritik itu sah saja, tapi
harus berdasarkan data yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Jangan hanya
menyebar opini pribadi dan asumsi liar tanpa indikator yang jelas,” ujar Marno,
Jumat (25/7/2025).
Ia juga menekankan pentingnya
solidaritas dan kebanggaan lokal dalam menghadapi tudingan miring yang datang
dari luar daerah. Marno mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan
aktif mendukung pembangunan Lampung Selatan di bawah kepemimpinan Bupati
Radityo Egi Pratama.
“Kalau memang ada koreksi,
fokuslah dulu ke daerah sendiri. Jangan sampai terlihat seperti mencari panggung
dengan membesar-besarkan isu di luar wilayah sendiri. Jangan sampai orang luar
seenaknya 'mengobok-obok' rumah kita sendiri,” tegasnya.
Lebih lanjut, Marno membantah
tudingan mengenai dugaan pengondisian proyek lelang di Lampung Selatan. Ia
menyebut fakta di lapangan justru menunjukkan bahwa proses pengadaan berjalan
transparan dan terbuka.
“Bagaimana disebut
dikondisikan, kalau nyatanya peserta lelang ada 15 hingga 20 perusahaan. Bahkan
pemenangnya pun variatif. Jangan sampai karena tidak mendapat proyek, lantas
seenaknya menuduh,” tambahnya.
Ia pun menilai bahwa
keberpihakan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan sangat jelas dalam memberikan
ruang pemberdayaan kepada masyarakat lokal. Namun untuk itu, dibutuhkan
semangat kolaborasi, bukan saling menjatuhkan.
“Bupati kita sangat terbuka
terhadap masukan yang membangun. Tapi jangan sampai nama baik beliau dicemarkan
dengan tudingan tak berdasar. Mari kita prioritaskan kerja nyata, bukan gaduh
tanpa solusi,” pungkas Marno. (*)